Begini ciri-ciri setelan klep tidak tepat karena terlalu kencang maupun longgar, lengkap dengan tips mencegahnya.
Related Articles
There is a 'massive disconnect' between retail and pros in crypto: Bitwise CIO
There is a 'massive disconnect' between retail and pros in crypto: Bitwise CIO
Bitwise’s Matt Hougan said retail crypto sentiment is “the worst it’s been in years,” amid the Crypto Fear and Greed Index falling to a “Fear” score of 44.
Bitwise’s Matt Hougan said retail crypto sentiment is “the worst it’s been in years,” amid the Crypto Fear and Greed Index falling to a “Fear” score of 44.
"Exxon Mengatakan ‘Bor, Sayang, Bor’ Tidak Mungkin Terjadi di Bawah Trump"
"Exxon Mengatakan ‘Bor, Sayang, Bor’ Tidak Mungkin Terjadi di Bawah Trump"
Mengapa ‘Drill, Baby, Drill’ Tidak Akan Terjadi di Bawah Trump, Menurut Exxon
Dalam beberapa tahun terakhir, slogan "Drill, baby, drill" telah menjadi simbol dari dorongan untuk meningkatkan produksi minyak dan gas di Amerika Serikat. Namun, meskipun dukungan kuat dari pemerintahan Trump untuk industri energi, ExxonMobil, salah satu perusahaan minyak terbesar di dunia, menyatakan bahwa peningkatan besar-besaran dalam pengeboran tidak mungkin terjadi. Artikel ini akan membahas mengapa ExxonMobil mengambil posisi ini dan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan tersebut.
Latar Belakang: Apa Itu ‘Drill, Baby, Drill’?
"Drill, baby, drill" adalah frasa yang dipopulerkan selama kampanye presiden 2008 oleh Partai Republik sebagai seruan untuk meningkatkan produksi minyak domestik. Tujuannya adalah untuk mengurangi ketergantungan Amerika pada minyak asing dan menciptakan lapangan kerja baru. Namun, meskipun pemerintahan Trump mendukung kebijakan energi yang lebih bebas, ExxonMobil memiliki pandangan yang berbeda.
Sejarah Singkat Kebijakan Energi di Bawah Trump
- Deregulasi: Pemerintahan Trump berfokus pada deregulasi industri energi, termasuk pencabutan pembatasan lingkungan.
- Dukungan untuk Bahan Bakar Fosil: Trump secara terbuka mendukung industri batu bara dan minyak, berusaha untuk menghidupkan kembali sektor-sektor ini.
- Penarikan dari Kesepakatan Paris: Salah satu langkah kontroversial adalah penarikan AS dari Kesepakatan Paris, yang bertujuan untuk mengurangi emisi karbon global.
Mengapa ExxonMobil Tidak Mendukung ‘Drill, Baby, Drill’?
Faktor Ekonomi
ExxonMobil menyadari bahwa peningkatan produksi minyak tidak selalu sejalan dengan keuntungan ekonomi. Beberapa faktor ekonomi yang mempengaruhi keputusan ini meliputi:
- Harga Minyak Global: Harga minyak yang fluktuatif membuat investasi besar dalam pengeboran baru menjadi berisiko.
- Permintaan Pasar: Permintaan global untuk minyak tidak selalu meningkat sejalan dengan produksi, yang dapat menyebabkan kelebihan pasokan dan penurunan harga.
- Biaya Produksi: Pengeboran di lokasi baru sering kali memerlukan investasi awal yang besar dan biaya operasional yang tinggi.
Faktor Lingkungan
Meskipun pemerintahan Trump cenderung mengabaikan isu lingkungan, ExxonMobil tetap mempertimbangkan dampak lingkungan dari operasi mereka:
- Tekanan Publik: Ada tekanan yang meningkat dari masyarakat dan pemegang saham untuk mengurangi jejak karbon dan berinvestasi dalam energi terbarukan.
- Regulasi Masa Depan: Meskipun saat ini ada deregulasi, ExxonMobil harus mempertimbangkan kemungkinan perubahan kebijakan di masa depan yang dapat mempengaruhi operasi mereka.
Dampak Kebijakan Energi Trump pada Industri Minyak
Keuntungan Jangka Pendek vs. Risiko Jangka Panjang
- Keuntungan Jangka Pendek: Deregulasi dapat memberikan keuntungan jangka pendek bagi perusahaan minyak dengan mengurangi biaya kepatuhan.
- Risiko Jangka Panjang: Ketidakpastian kebijakan dan potensi perubahan regulasi di masa depan dapat menimbulkan risiko bagi investasi jangka panjang.
Perubahan dalam Investasi Energi
- Diversifikasi Portofolio: Banyak perusahaan energi, termasuk ExxonMobil, mulai berinvestasi dalam energi terbarukan sebagai bagian dari strategi diversifikasi.
- Inovasi Teknologi: Ada dorongan untuk mengembangkan teknologi baru yang dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi dampak lingkungan dari produksi minyak.
Kesimpulan: Masa Depan Industri Energi di Amerika
Meskipun slogan "Drill, baby, drill" mencerminkan semangat untuk meningkatkan produksi minyak, kenyataannya lebih kompleks. ExxonMobil, dengan pertimbangan ekonomi dan lingkungan, memilih untuk tidak sepenuhnya mendukung peningkatan besar-besaran dalam pengeboran. Keputusan ini mencerminkan perubahan dalam industri energi yang lebih luas, di mana perusahaan harus menyeimbangkan antara keuntungan jangka pendek dan keberlanjutan jangka panjang.
Poin-Poin Penting
- Kebijakan Energi Trump: Fokus pada deregulasi dan dukungan untuk bahan bakar fosil.
- Pandangan ExxonMobil: Peningkatan pengeboran tidak selalu menguntungkan secara ekonomi dan dapat menimbulkan risiko lingkungan.
- Masa Depan Energi: Perusahaan energi mulai beralih ke investasi dalam energi terbarukan dan teknologi inovatif.
Dengan mempertimbangkan semua faktor ini, jelas bahwa masa depan industri energi di Amerika akan ditentukan oleh keseimbangan antara kebutuhan ekonomi, tekanan lingkungan, dan inovasi teknologi.
The U.S. is pumping more than 13 million barrels of crude a day, exceeding every other nation and up almost 45% in the past decade.
"Seberapa Rendah Harga Bitcoin Bisa Turun?"
"Seberapa Rendah Harga Bitcoin Bisa Turun?"
Seberapa Rendah Harga Bitcoin Bisa Turun? Mengungkap Fluktuasi Pasar Kripto
Bitcoin, mata uang kripto yang paling terkenal di dunia, telah menjadi topik perbincangan hangat di kalangan investor dan penggemar teknologi. Dengan volatilitas yang tinggi, banyak yang bertanya-tanya, "Seberapa rendah harga Bitcoin bisa turun?" Artikel ini akan membahas faktor-faktor yang mempengaruhi harga Bitcoin dan kemungkinan skenario penurunan harga di masa depan.
Memahami Volatilitas Bitcoin
Bitcoin dikenal dengan volatilitasnya yang ekstrem. Dalam satu hari, harga Bitcoin bisa naik atau turun beberapa persen, membuatnya menjadi investasi yang menarik sekaligus berisiko. Untuk memahami seberapa rendah harga Bitcoin bisa turun, kita perlu memahami faktor-faktor yang mempengaruhi volatilitasnya.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Bitcoin
-
Permintaan dan Penawaran: Seperti halnya aset lainnya, harga Bitcoin sangat dipengaruhi oleh hukum permintaan dan penawaran. Ketika permintaan meningkat dan penawaran tetap, harga cenderung naik. Sebaliknya, jika permintaan menurun, harga bisa turun.
-
Regulasi Pemerintah: Kebijakan pemerintah terhadap mata uang kripto dapat mempengaruhi harga Bitcoin. Misalnya, larangan perdagangan Bitcoin di negara tertentu dapat menyebabkan penurunan harga.
-
Sentimen Pasar: Berita positif atau negatif tentang Bitcoin dapat mempengaruhi sentimen pasar. Berita tentang adopsi Bitcoin oleh perusahaan besar atau peretasan bursa kripto dapat menyebabkan fluktuasi harga yang signifikan.
- Teknologi dan Keamanan: Pembaruan teknologi atau masalah keamanan dalam jaringan Bitcoin juga dapat mempengaruhi harga. Misalnya, peningkatan skalabilitas atau penemuan bug keamanan dapat mempengaruhi kepercayaan investor.
Sejarah Penurunan Harga Bitcoin
Untuk memahami seberapa rendah harga Bitcoin bisa turun, penting untuk melihat sejarah penurunan harga yang pernah terjadi.
Penurunan Harga Terbesar dalam Sejarah Bitcoin
- 2011: Bitcoin mengalami penurunan harga dari sekitar $32 menjadi $2 dalam beberapa bulan, yang dikenal sebagai "bubble pertama" Bitcoin.
- 2013: Setelah mencapai harga tertinggi sekitar $266, Bitcoin turun menjadi sekitar $50.
- 2017-2018: Setelah mencapai harga tertinggi sepanjang masa sekitar $20,000 pada Desember 2017, Bitcoin turun menjadi sekitar $3,200 pada Desember 2018.
Apa yang Bisa Kita Pelajari dari Sejarah?
- Volatilitas adalah Bagian dari Pasar: Penurunan harga yang tajam adalah bagian dari sifat volatilitas Bitcoin.
- Pemulihan Harga: Meskipun mengalami penurunan tajam, Bitcoin telah menunjukkan kemampuan untuk pulih dan mencapai harga tertinggi baru.
Skenario Penurunan Harga di Masa Depan
Meskipun sulit untuk memprediksi masa depan dengan pasti, ada beberapa skenario yang dapat menyebabkan penurunan harga Bitcoin.
Skenario Ekonomi Global
- Resesi Ekonomi: Resesi global dapat menyebabkan penurunan harga aset berisiko, termasuk Bitcoin.
- Krisis Keuangan: Krisis keuangan yang parah dapat menyebabkan investor menjual aset kripto untuk mendapatkan likuiditas.
Skenario Regulasi
- Larangan Pemerintah: Larangan perdagangan atau penggunaan Bitcoin di negara besar dapat menyebabkan penurunan harga yang signifikan.
- Pajak Kripto yang Tinggi: Pengenaan pajak yang tinggi pada transaksi kripto dapat mengurangi minat investor.
Skenario Teknologi
- Masalah Keamanan: Penemuan bug keamanan besar dalam jaringan Bitcoin dapat menyebabkan penurunan harga.
- Kompetisi dari Kripto Lain: Munculnya mata uang kripto baru yang lebih efisien dapat mengurangi permintaan untuk Bitcoin.
Bagaimana Investor Bisa Menghadapi Penurunan Harga?
Menghadapi penurunan harga Bitcoin memerlukan strategi yang matang. Berikut adalah beberapa tips untuk investor:
Diversifikasi Portofolio
- Jangan Menaruh Semua Telur dalam Satu Keranjang: Diversifikasi portofolio investasi Anda untuk mengurangi risiko.
- Investasi di Aset Lain: Pertimbangkan untuk berinvestasi di aset lain seperti saham, obligasi, atau real estat.
Manajemen Risiko
- Tetapkan Batas Kerugian: Tentukan batas kerugian yang dapat Anda terima dan patuhi batas tersebut.
- Gunakan Stop-Loss: Gunakan perintah stop-loss untuk membatasi kerugian dalam perdagangan kripto.
Edukasi dan Penelitian
- Tetap Terinformasi: Selalu perbarui pengetahuan Anda tentang pasar kripto dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
- Analisis Fundamental dan Teknikal: Gunakan analisis fundamental dan teknikal untuk membuat keputusan investasi yang lebih baik.
Kesimpulan
Seberapa rendah harga Bitcoin bisa turun adalah pertanyaan yang kompleks dan bergantung pada banyak faktor. Meskipun sejarah menunjukkan bahwa Bitcoin dapat mengalami penurunan harga yang tajam, potensi pemulihan dan pertumbuhan jangka panjang tetap ada. Dengan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi harga dan menerapkan strategi investasi yang bijaksana, investor dapat menghadapi volatilitas pasar kripto dengan lebih percaya diri.
Bitcoin price is down 10.5% from its new all-time highs, and several market analysts expect BTC to bottom in the $85,000 to $90,000 range.